Selasa, 20 Juni 2017

Model-model Partisipasi Politik (bagian 1) Oleh: Fayakhun Andriadi



Fayakhun Andriadi, lahir di Semarang pada tanggal 24 Agustus 1972. Pria yang sekarang menjadi ketua DPD Partai Gokar DKI Jakarta ini merupakan salah satu politisi muda yang karirnya cukup bersinar. Selain mahir di bidang organisasi, Kun –begitu Fayakhun Andriadi biasa dipanggil- juga memiliki kapasitas keilmuan mumpuni. Di usia 23 tahun, ia pernah mengabdikan diri sebagai dosen Jurusan Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Semarang. Saat ini, Fayakhun Andriadi sudah menyelesaikan studi doktoralnya di Jurusan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
Meskipun saat ini telah disibukkan dengan beragam keigatannya sebagai politisi, Fayakhun Andriadi tetap menyempatkan diri berbagi pengetahuan dengan masyarakat. Salah satu wujudnya adalah dalam bentuk tulisan. Beberapa buku telah rampung dia tulis, salah satunya adalah buku Demokrasi di Tangan Netizen yang terbit pada tahun 2016 lalu. Salah satu sub bab dalam buku tersebut membahas mengenai bagaimana partisipasi politik dijalankan.
Menurut Fayakhun Andriadi, terdapat bermacam-macam bentuk atau model partisipasi politik. Cara masyarakat untuk ikut berpartipasi dalam dunia politik bisa dilihat dan dibedakan berdasarkan pengelompokannya. Meskipun pada dasarnya tujuannya tetaplah sama. Tujuan dari partisipasi politik yang dimaksud di sini tentu saja adalah sebagai upaya untuk mengontrol jalannya pemerintahan. Hanya, cara untuk memberikan sumbangsih terhadap politik saja yang berbeda. Secara umum, bentuk partisipasi politik ada dua, yaitu: partisipasi politik secara langsung dan partisipasi politik secara tidak langsung (Affan Gaffar: 1998).
Bentuk partisipasi politik secara langsung dilakukan melalui kontak langsung dengan para pejabat negara yang ikut menentukan dalam pembuatan kebijakan politik. Di antaranya adalah voting atau ikut serta memberikan suara dalam pemilihan umum. Partisipasi politik yang dilakukan bersifat langsung yaitu menentukan pemimpin yang akan terpilih.
Partisipasi politik secara langsung seperti telah diungkapkan di atas berbeda dengan partipasi politik secara tidak langsung. Partisipasi politik secara tidak langusng dilakukan dengan cara dan prosedru yang berbeda. Meskipun demikian, peranannya dalam melakukan kontrol terhadap pemerintahan juga memiliki efek yang signifikan. Contoh dari partisipasi politik tidak langsung ini misalnya adalah dunia media. Melalui media massa, kontrol terhadap pemerintah bisa dilakukan. Meskipun efeknya tidak bisa bersifat langsung dirasakan dibanding yang bisa dilihat dari dampak yang kita dapatkan dari kemenangan pemilu hasil dari partisipasi masyarakat secara langsung di bilik suara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar