Senin, 12 Juni 2017

Respon Netizen atas Tulisan Fayakhun Tentang Capaian Industri Pertahanan (2)



Ada lagi netizen yang mengomentari ulasan Fayakhun Andriadi, Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta soal alutsista. Akun dengan nama masjanto berkomentar : “wah saya senang, pada akhirnya ada anggota parlemen yang bisa memahami esensi sebuah pertahanan negara yang kuat, salut buat Bung Fayakhun. Pertahanan negara yang kuat selalu didukung oleh komponen utamanya yaitu militer yang terlatih/profesional dan diperlengkapi dengan persenjataan yang memadai dan tingkat kesiapan yang tinggi.
Alat-alat perang tidak boleh 100% bergantung dari luar negeri, itu sangat berbahaya, untuk itu diperlukan BUMNIS, BUMNIS bisa hidup dan semakin berkembang jika ada pesanan minimal dari pengguna yaitu TNI, dan tentu saja produknya harus layak untuk diekspor. BUMNIS bisa hidup dan berkembang jika menerapkan menajemen modern yang menekankan pada efisiensi produksi sekaligus peningkatan mutu produksi disamping dukungan keuangan dari pemerintah untuk modal kerja.
BUMNIS tidak boleh dibiarkan begitu saja cari uang sendiri untuk menambah modal kerja, pemerintah harus mencarikan solusi pendanaan, kalau perlu berani berinvestasi tidak sekedar mencarikan pinjaman komersial pada akhirnya BUMNIS yang sehat akan memberikan keuntungan ganda, pemasok utama alutsista TNI (yang berarti penghematan APBN) dan pengekspor alutsista (yang berarti mampu menambah pendapatan negara).”
Isaro Tarabhalaga menambahkan : “Mas, ex pegawai IPTN yang memprodusksi pesawat terbang (dulu) di Bandung masih pada nganggur dan diberi pesangon pun tidak/belum, kami pernah membeli sepeda motor dari salah satu karyawan tersebut karena perlu uang buat bayar masuk sekolah anaknya ke STM. Kabar terakhir ada beberapa yang hijrah/bekerja di Malaysia. Katanya mau memproduksi pesawat terbang juga. Suatu saat dimana Malaysia berjaya jangan salahkan lho! Malaysia tahu kelemahan kita dan mereka di Bandung mau makan apa? Tak ada pekerjaan lain, perlu "survive" buat sanak keluarganya. Indonesian Problem! Mudah-mudahan bisa disampaikan di DPR.
Karena salah satu ajaran Alm. Bung Karno, tentang harus "berdiri sendiri' diabaikan, lebih senang yang wah daripada bangga atas hasil sendiri. Disamping budaya acuh dan asal-asalan dalam memproduksi sesuatu barang.”
Yuli Yanto menimpali : “iya bung suatu yg membanggakan, tetapi harus ditelaah lebih ke bawah.” Herry FK01 mengomentai : “Informasi yang cukup membanggakan dan patut diapresiasi, walaupun masih banyak yang lebih dimaksimalkan.”
Terakhir, Wendi Sikumbang menulis : “Sejak reformasi kita selalu mencari sisi lemah, tetapi kenyataannya kita bisa jadi eksportir apalagi ini alat persenjataan dan pertahanan, tentu membanggakan.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar